SIGI – Heboh informasi yang menyebutkan adanya intel yang diduga menyusup dalam pertemuan internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Sulawesi Tengah, hingga kini menuai kontroversi.
Namun pada kegiatan yang dilakukan oleh PDIP Sulteng saat itu, bisa saja ada petugas yang bukan dari pihak kepolisian ikut memantau jalannya kegiatan. Yang kemudian disinyalir bahwa petugas dimaksud adalah intel polisi.
Salah satu contoh kasus saat kegiatan PDIP di Kabobona Sigi, saat peresmian posko gotong royong. Ada sosok yang diduga Intel polisi. Namun setelah ditelusuri, sosok tersebut adalah salah satu pegawai dari Panwascam Dolo, Kabupaten Sigi.
Sebagaimana dikatakan oleh Ibu Steny, selaku Kordit penanganan pelanggaran dan penyelesaian sengketa Bawaslu Kabupaten Sigi.
Terkait foto yang beredar yang awalnya dikira seorang petugas intel polisi yang datang memata-matai kegiatan yang dilaksanakan oleh PDIP Sulteng saat peresmian posko gotong royong di Desa Kabobona, Sigi. Saat dikonfirmasi, Rabu malam (22/11/2023), ibu Steny mengakui bahwa memang benar bahwa petugas tersebut adalah salah satu pegawai dari Panwascam di Sigi. Dia hadir dalam melaksanakan tugas yang menjadi bagian dari Bawaslu yaitu melakukan pemantauan terkait kegiatan tersebut.
”Setelah saya komunikasikan dengan pihak panwascam di Dolo, Iya benar itu salah satu pegawai dari Panwascam di Dolo, Sigi,” ujar Ibu Steny.
Sebelumnya Kapolda Sulteng, Irjen Pol Agus Nugroho, juga telah mengklarifikasi adanya dugaan intel yang diduga menyusup dalam pertemuan internal PDIP Sulteng.
Klarifikasi itu langsung disampaikan Kapolda Sulteng, saat berkunjung ke kantor Bawaslu Sulteng, Rabu (22/11/2023). Dimana pada pertemuan tersebut dihadiri langsung Ketua Bawaslu Sulteng, Nasrun dan Ketua DPD PDIP Sulteng, Muharram Nurdin.
Pada pertemuannya di kantor Bawaslu Sulteng, Kapolda Irjen Pol Agus Nugroho menegaskan bahwa pihak kepolisian selalu netral dan tidak akan terlibat dalam kontestasi politik.
“Saya hanya menyampaikan satu hal saja, sesuai dengan amanat undang-undang, bahwa Polri bersikap netral dalam menjalankan tugasnya dan tidak melibatkan diri dalam politik praktis. Polri fokus menjaga keamanan terutama menjelang pelaksanaan pemilu 2024 agar tercipta pemilu yang aman, damai, dan jurdil. Tugas kepolisian sangat jelas, dalam menjaga keamanan negara,” tegas Irjen Pol Agus Nugroho kepada sejumlah awak media di Palu.
Sementara itu, dalam konferensi pers di Kota Palu, Muharram menyatakan bahwa meskipun mereka menerima laporan adanya isu penyusupan, pihaknya memastikan bahwa tidak ada pihak luar yang mengikuti agenda Rakerda Internal PDIP.