Jakarta – Seniman Butet Kartaredjasa mengaku didatangi dan mendapat intimidasi oleh anggota polisi yang mengaku dari Polsek menteng saat mengadakan pertunjukan teater yang bertemakan politik di taman Ismail Marzuki pada 1 Desember yang lalu. Perlu diketahui bahwa seniman Butet Kartaredjasa merupakan pendukung fanatik capres Ganjar Pranowo. Tentunya hal ini mengundang respon elemen publik untuk menyikapi hal ini.
Koordinator Komando Masyarakat Arus Depan Pancasila ( KOMRAD Pancasila) Antony Yudha mengatakan bahwa apa yang disampaikan Butet adalah berlebihan dan sarat akan muatan politis dan sangat disayangkan tudingannya tersebut berdampak negatif terhadap institusi Polri.
“Mas Butet sebagai seniman senior dan pendukung garis keras capres tertentu sangat disayangkan tudingan bahwa acara anda diintimidasi oleh anggota Polri lalu menyamakan dengan orde baru merupakan hal yang lebay. Kalo mau kampanye yaa kampanye aja tidak usah bikin narasi Framing negatif terhadap Polri untuk bikin kesan dizolimi dan disakiti. Masyarakat gak bodoh kali, Hentikan narasi konyol seperti ini.” tegas Antony.
Menurut Antony yang dilakukan oleh Anggota Polri yang bertugas di wilayah adalah hal wajar memantau setiap kegiatan kerumunan apalagi yang memiliki sifat kegiatan politik karena sebagai bentuk mencegah adanya aksi atau kampanye negatif dan provokatif di masa kampanye terbuka pada saat ini.
“Apa yang dilakukan oleh anggota yang berdinas di wilayah merupakan bentuk monitoring dan pencegahan kampanye negatif dan Provokatif di tengah masa kampanye terbuka. Tentunya hal ini pasti dilakukan di setiap agenda kampanye semua paslon capres-cawapres sebagai bagian dari operasi mantap brata.” tutup Antony.