Jakarta – Pengamat Network of State Budget Rescuers (NSBR) Bung Rey menyoroti skandal korupsi berjamaah dana Universal Service Obligation (USO) di BP3TI Kemenkominfo yang hingga kini mangkrak dan permasalahan tak kunjung terselesaikan.
Bung Rey mempertanyakan langkah pemerintah melalui BP3TI yang malah melanjutkan program USO ini dengan nama Re-design USO dengan format yang baru. Kata dia, BP3TI mengklaim ini lebih baik dan accountable dari program USO sebelum nya karena dalam proses tandernya dan lain sebagai nya dilakukan secara terbuka BP3TI.
“Jika kita mengacu kepada program Re-design yang baru dengan salah satu programnya adalah Palapa Ring. Dalam proses pelaksanaanya harus kita pertanyakan adalah proses tender Palapa Ring tengah dimana terindikasi kan syarat permainan dan kongkalikong didalam proses tendernya,” ungkap Bung Rey, hari ini.
Dijelaskannya, Palapa Ring adalah suatu proyek pembangunan jaringan serat optik nasional yang akan menjang kau sebanyak 34 Provinsi, 440 Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer, dan kabel di daratan adalah sejauh 21.807 kilometer serta dengan nilai proyek ini mencapai nilai Triliunan Rupiah total nilai proyek Rp2,66 Triliun.
Menurutnya, dengan komposisi Rp 1,28 Triliun dipaket Barat dan Rp1,28 triliun di Paket Tengah. Selain itu, lanjut dia, perusahan konsorsium Pandawa Lima sebagai pemenang tender diketahui tidak berpengalaman dalam proyek tersebut, tetapi secara mengejutkan dapat memenangkan dan mengalahkan pemain yang sudah berpengalaman serta pemain-pemain besar seperti XL dan Indosat.
“Kita ketahui juga bahwasanya di dalam konsorsium Pandawa Lima dari beberapa perusahaan yang tergabung dalam konsorsium perusahaan tersebut bermasalah pada program USO 2012-2013 namun secara mengejutkan dan aneh konsorsium Pandawa Lima ini memenangkan tender Palapa RingTengah
Permasalahan Re-design Uso,” bebernya.
Oleh karenanya, kata dia, dibalik fenomena itu pihaknya meminta pertanggung jawaban dan kejelasan dana BPH USO yang mencapai 10 T tersebut. Karena, tambah Bung Rey, ada muatan permainan dalam proses Palapa RingTengah.
“Konsorsium Pandawa lima sebagai
pemenang tender Palapa Ring Tengah merupakan perusahaan-perusahaan bermasalah. PT SufiaTechnologies, PT LEN, PT Teknologi Riset Global Investama, PT Multi Kontrol Nusantara,” paparnya.
Dia menambahkan BP3TI sebagai penyelenggara USO belum maksimal dalam melakukan sosialisasi kepada pemerintah daerah, banyak pemerintah daerah yang belum mengerti adanya program USO tersebut.
“Kami menilai Anang Latief diduga sebagai orang yang bermasalah dalam kasus USO dan sekarang menjadi Kepala BP3TI,” pungkasnya.