Jakarta – Founder ANIES – SANDI WATCH Bung Rey mengecam pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang menertawakan aksi penolakan penyelenggarakan acara Djakarta Warehouse Project (DWP) di Jakarta.
Padahal, kata Bung Rey, acara tersebut jelas-jelas bertentangan dengan nilai dan budaya asli bangsa Indonesia.
“Kami mengecam pernyataan Sandiaga yang juga menertawakan aksi penolakan DWP. Semua orang juga tahu kalau DWP itu pesta hura-hura bak dugem. Ini kan budaya barat kenapa malah diperbolehkan yang jelas-jelas merusak mental generasi muda,” tegas Bung Rey, hari ini.
Lebih lanjut, Bung Rey mengaku heran dengan komentar Sandiaga yang notabene di dukung oleh umat Islam se-Jabodetabek namun malah memperbolehkan pesta dugem yang dinilai tidak ada manfaatnya sama sekali.
“Sandiaga pernah didukung umat Islam se Jabodetabe kok support acara yang berbau maksiat, kami sangat kecewa dengan pernyataannya. DWP lebih banyak mudhorotnya ketimbang manfaatnya, kalau berpandangan untuk roda perekonomian, masih banyak kok cara lain,” ujarnya.
Bung Rey menilai umat Islam hanya dijadikan alat untuk merebut kekuasaan karena Sandiaga tidak bisa menjaga amanah rakyat DKI khususnya umat Islam.
“Acara maksiat kok malah di acc, pemilih muslim benar-benar terciderai oleh pernyataan tersebut,” ucap Bung Rey.
Oleh karena itu, Bung Rey menegaskan pihaknya bakal melakukan berbagai cara untuk menghentikan event tersebut. Salah satunya adalah menyampaikan di forum-forum pengajian agar melakukan mencabut dukungan terhadap kader Gerindra tersebut.
“Juga akan menyampaikan kepada para ulama-ulama yang tergabung dalam Presidium Alumni 212. Jika ini tidak direspon maka aksi berjilid seperti aksi 212 untuk cabut mandat Sandiaga akan terus kami lakukan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tertawa mengetahui ada pihak yang menolak penyelenggarakan acara Djakarta Warehouse Project (DWP) di Jakarta. Ia mempertanyakan mengapa sampai ada penolakan tersebut.
“Hahaha… Itu anak saya biasa ke sana itu. Kenapa (ditolak)? Bukannya itu mendorong perekonomian? Yang masalahnya apa? Musiknya atau apa?” ujar Sandiaga usai menghadiri acara di Pedurenan, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Ahad (3/12).
Menurut Sandiaga, acara itu tak seharusnya ditolak. Ia justru mendorong masyarakat untuk menciptakan hasil budaya yang mampu bersaing dengan DWP.
“Ya kita pastikan dong, kita punya juga budaya Indonesia yang sekeren itu. Budaya Indonesia yang sekeren, bisa bersaing akan lebih baik di masa depan,” katanya.
Acara itu, seharusnya dijadikan motivasi bagi masyarakat untuk membuat karya yang lebih baik. Tarian-tarian daerah juga dapat diselipkan ke dalam rangkaian pertunjukan DWP. Ia meminta pihak-pihak yang tidak setuju pada penyelenggaraan acara tersebut agar berpikir secara lateral.
“Kita berpikirnya jangan linear, berpikirnya harus lateral bahwa ini pemicu kuat bagaimana kita bisa tampilkan budaya-budaya Indonesia di acara tersebut,” kata Sandiaga.