Jakarta – Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa), Kanjeng Pangeran Norman, menyakini bahwa wacana hak angket DPR untuk mengusut dugaan kecurangan dalam Pemilu bakal gembos di tengah jalan.
Hal ini menyusul adanya pertemuan Ketua Partai Nasdem, Surya Paloh, dengan Presiden Joko Widodo sebelumnya.
“Yakin itu 100 persen, dengan hadirnya Nasdem yang sudah ketemu Jokowi hak angket akan gembos di tengah jalan,” kata Norman kepada wartawan, Minggu (25/2/2024).
Norman memastikan hal ini disebabkan oleh kedekatan Surya Paloh dengan Jokowi dan sulitnya untuk bertahan sebagai oposisi. Pasalnya, sesungguhnya bahwa posisi oposisi tidaklah menyenangkan dalam dunia politik.
“Kalau yang backgroundnya dari Golkar itu biasanya sulit oposisi. Surya Paloh prediksi saya tidak mau oposisi. Toh baru saja habis pilpres kan sudah ketemu Pak Jokowi,” tambah Norman.
Selain itu, Norman juga menyoroti bahwa mayoritas tidak ada keinginan untuk menggelar pemilu ulang. Alasannya, para calon legislatif yang sudah memenangkan kursi cenderung tidak peduli karena tak ingin merugi setelah mengeluarkan biaya dalam kampanye.
Jadi, kata dia, dalam konteks ini pihak yang menginginkan penyelidikan melalui hak angket mayoritas merupakan mereka yang merasa kecewa atau sakit hati.
“Keinginan untuk pemilu ulang tidak didukung oleh mayoritas, karena yang terlibat cenderung hanya mereka yang merasa kecewa saja,” tutup Norman.