Jakarta – Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98, Willy Prakarsa menyoroti POLRI PRESISI dibawah komando Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.
“Polri dibenci tapi dirindui kayak judul lagu ‘Benci Tapi Rindu’ ciptaan Obbie Mesakh yang dipopulerkan oleh Ratih Purwasih.” tegas Willy, Senin (15/7/2024).
“Kecintaan masyarakat terhadap Polri terbukti dengan tren kepercayaan publik terhadap Polri meningkat tajam mengalahkan lembaga hukum lainnya,” beber Willy.
Meningkatnya kepercayaan masyarakat sesuai hasil survei tak terlepas dari kinerja seluruh personel menjalankan visi Presisi yang diusung Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
“Presisi yang merupakan singkatan dari prediktif, responsibilitas, transparasi, dan berkeadilan membuat pelayanan Polri lebih terintegrasi, modern, mudah, dan cepat,” terang Willy.
Prediktif artinya polisi yang mampu memprediksi situasi dan kondisi potensi gangguan kamtibmas berdasarkan analisis, fakta, dan dan informasi.
“Kemampuan itu membuat polisi bisa mengantisipasi hal yang akan terjadi. Tidak kebakaran jenggot, tidak kecolongan,” ungkapnya.
Responsibilitas artinya anggota Polri cepat tanggap dan proaktif dalam memberikan pelayanan prima serta menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Transparansi dan berkeadilan artinya anggota Polri yang humanis, transparan, akuntabel dalam memberikan rasa keadilan dan kemudahan pengawasan oleh masyarakat.
“Makanya dari itu, acap kali ada penerimaan taruna baru, ribuan yang daftar,” ungkap Willy.
Lebih lanjut, Willy menyebut orang – orang yang membenci Polri, mereka itu adalah golongan para markus (Makelar Kasus).
“Mereka membenci karena kasusnya tidak bisa di 86,” pungkas Willy.