Bima – Sekitar Dua Puluhan orang mantan Narapidana Terorisme (Napiter) di wilayah Bima melakukan aksi deklarasi mendukung Pilkada tahun 2024 serta mengajak untuk menolak aksi radikalisme dan terorisme (25/11).
Dalam isi deklarasinya, para mantan napiter menghimbau untuk mendukung dan mensukseskan Pilkada tahun 2024 yang diucapakan oleh salah satu perwakilannya.
“Kami Ikhwan Wilayah Bima, Mari dukung dan sukseskan Pilkada 2024” himbaunya.
Selain itu, para eks napiter juga mengajak masyarakat untuk menolak aksi radikalisme dan terorisme dengan mengucapkan NKRI adalah harga mati.
“Tolak radikalisme dan terorisme, NKRI… Harga Mati” tutupnya.
Seperti diketahui, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Pilkada Serentak tahun 2024 akan melaksanakan 1 Pemilihan Gubernur dan 10 Pemilihan Kepala Daerah Kota/Kabupaten yang diikuti oleh 35 pasangan calon.
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Nusa Tenggara Barat mengungkapkan terdapat lima kabupaten/kota di wilayah itu dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan terbanyak pada pilkada serentak 27 Nopember 2024.
Anggota Bawaslu NTB, Hasan Basri menyebutkan lima daerah dengan TPS rawan terbanyak itu, yakni Kabupaten Lombok Timur dengan 2.057 TPS, Sumbawa dengan 1.354 TPS, Bima dengan 1.281 TPS, Lombok Tengah dengan 661 TPS, dan Lombok Barat dengan 648 TPS. Sementara lima kabupaten/kota lain seperti Kota Bima terdapat 151 TPS rawan, Kota Mataram 491 TPS rawan, Lombok Utara 576 TPS rawan, Sumbawa Barat 394 TPS rawan, dan Dompu 583 TPS rawan.
“Pada dasarnya seluruh TPS yang ada di NTB rawan, namun dari 10 daerah yang ada, hanya lima kabupaten/kota yang jumlah TPS rawan-nya terbanyak,” ujarnya usai acara konsolidasi media dalam rangka penguatan media pada pengawasan tahapan pilkada serentak 2024 di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Jumat.