Jakarta – Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia Willy Prakarsa mengapresiasi kinerja Kementerian Koperasi di bawah kepemimpinan Menteri Budi Arie Setiadi dan Wakil Menteri Ferry Juliantono.
Soal hasil survei Center of Economic and Law Studies (Celios) yang memberikan rapor merah kinerja Kementerian Koperasi, Willy Prakarsa menyebut kritikan pedas sebagai jamu pil pahit.
“Kita tidak anti kritik pada hasil survei Celios, kita positif thinking dan anggaplah itu jamu. JARI 98 apresiasi perbaikan ditubuh Kementerian Koperasi, ditambah lagi statemennya Menteri Budi Ari yang mengatakan bahwa Koperasi adalah tonggak kebangkitan ekonomi nasional,” tegas Willy Prakarsa.
Hal itu disampaikannya saat Podcast Koma.id bertema “100 Hari Prabowo-Gibran, Sukses atau Gatot ?”, Jumat (24/1/2025).
Menurutnya, koperasi itu yang bisa membangkitkan semua lembaga. Willy mencontohkan seandainya pihak koperasi mau turun ke Lapas atau Rutan dengan memberikan bantuan kepada warga binaan, maka bisa berdampak positif.
“Koperasi bisa ikut andil masuk ke Lapas dan menyentuh persoalan bahan makanan. Dengan hadirnya Koperasi ke Lapas bisa menjadi salah satu strategi untuk lebih bermanfaat. Dan bisa masuk ke Departemen-Departemen lainnya,” bebernya.
Saat ditanya berapa nilai untuk Menteri Koperasi Budi Arie selama 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, Willy yang merupakan alumnus Fakultas Kejuruan Ilmu Pendidikan pun memberikan nilai mendekati sempurna.
“Udah, gue kasih deh buat Menteri Koperasi cepek (Seratus) karena dia pintar atau briliant,” pungkasnya.