KUPANG – Kelompok Nelayan tergabung dalam Organisasi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Kupang dan Kab Sikka berkomitmen menjaga kelestarian laut dan ikut mendukung sukseskan pelaksanaan Pileg dan Pilpres tahun 2019 yang aman dan damai.
Ketua HNSI Kota Kupang Maxi Efendi Ndun menghimbau kepada seluruh nelayan kota Kupang agar tidak melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap porcine, potassium dan penggunaan bom ikan laut agar dapat terjaga sampai dengan anak cucu serta menjaga situasi kondusif menjelang pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 agar dapat berlangsung aman, damai dan sejuk.
“Tetap jaga lumbung ikan yang berada di laut Sawu sehingga tidak ada pelanggaran. Kami mendukung pemerintah dengan cara tidak melakukan pemboman ikan dan penangkapan ikan menggunakan alat tangkap besar, pemboman ikan dan penggunaan potassium sehingga laut tetap lestari,” ucap Maxi, hari ini.
“Ingat, jaga situasi aman dan damai jelang Pileg dan Pilpres 2019,” ungkap Maxi lagi.
Menurutnya, memasuki tahapan kampanye terbuka Pilpres saat ini telah muncul berbagai isu yang viral di media sosial yang bernuansa SARA dan berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI. Juga bisa melunturkan rasa nasionalis dan cinta tanah air dari seluruh elemen bangsa. Kata dia, isu ini disinyalir sengaja dihembus/diciptakan oleh kelompok tertentu untuk kepentingan politiknya dalam pilpres 2018 dan 2019.
“Kami berkomitmen akan terus menjaga keutuhan dan kerukunan yang selama ini telah terbina dan tidak terprovokasi oleh ajakan atau hasutan dari oknum pegiat Politik mapun Partai Politik tertentu jelang Pileg dan Pilpres 2019,” sambung Maxi.
Hal senada juga dilontarkan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. NTT Ganef Wurgiyanto juga berpesan agar para nelayan berkontribusi menjaga kelestarian laut dengan cara tidak melakukan penangkapan ikan menggunakan alat tangkap besar dan bom ikan.
“Semoga iklim politik kali ini kita bersama ikut menjaga agar pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 bisa berlangsung tetap aman, damai dan menyejukkan,” sebutnya.
Sementara itu Koordinator HNSI Prov NTT Wahid Nurdin mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga Laut Sawu yang telah menjadi lumbung ikan terbesar di NTT. Karena, kata dia, di Laut Sawu terdapat setasia dan beberapa larva yang terbanyak sehingga ikan kecil bisa terjaga dan dinikmati generasi penerus.
“Jaga keharmonisan, hargai perbedaan pilihan politik dan tetap jaga kesejukan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, HNSI Kab. Sikka yang diketuai Fransiskus Stefanus Say mempunyai jumlah keanggotaan lebih kurang 3000 Nelayan yang tersebar di wilayah Kab.Sikka pada 9 Kecamatan antara lain :
Kec. Paga
Kec. Bola
Kec. Kewapante
Kec.Kangae
Kec. Alok
Kec. Alok Barat
Kec. Alok Timur
Kec. Magepanda
Kec. Lela.
Sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah pihaknya menghimbau kepada Nelayan Kab. Sikka agar tidak melakukan penangkapan dengan alat-alat yang tidak ramah lingkungan. Mereka juga mengajak seluruh masyarakat/nelayan Kab.Sikka untuk ikut berpartisipasi secara aktif di pesta demokrasi kali ini.
HNSI juga melakukan deklarasi mendukung pemerintah dengan cara tidak melakukan pemboman ikan dan penangkapan ikan menggunakan alat tangkap besar dan akan menjaga situasi aman menjelang pelaksanaan pileg dan pilpres tahun 2019.