JAKARTA – Ribuan massa dari berbagai elemen menggelar aksi simpatik di Pintu Monas Barat Daya Gambir (Patung Kuda), Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019).
Mereka dari Komunitas cinta Damai, Gerakan Indonesia Damai dan Generasi Anak Bangsa itu menyerukan kepada masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Aksi damai ini juga untuk merespons aksi brutal 21 dan 22 Mei di Jakarta.
“Mari hentikan kerusuhan dan selamatkan umat / bangsa,” ungkap Koordinator aksi Ibu Diana.
Aksi yang nampak dihadiri ratusan massa Barisan Serbaguna (Banser) ini juga mengecam keras kerusuhan akibat demo ugal-ugalan yang dilakukan di beberapa titik Jakarta diantaranya depan Bawaslu, Gambir dan Petamburan serta titik daerah lainnya. Pihaknya pun mengimbau agar publik untuk tidak ikut demonstrasi dan aksi massa yang berujung kericuhan. Hal ini kata dia, harus segera dihentikan.
“Pentolan peserta demo harusnya paham aturan menyampaikan aspirasi. Jangan mengganggu ketertiban, apalagi merusak fasilitas umum. Kami menaruh rasa hormat kepada TNI/Polri yang bekerja keras melayani masyarakat mengamankan jalannya aksi demo tersebut. Apalagi ini bulan puasa,” bebernya.
Sementara itu, Koordinator massa lainnya Donny Manurung juga menyesalkan aksi itu dinodai oleh gerakan anarkis oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Donny meminta agar semua pihak bisa menahan diri dan menghentikan semua bentuk kekerasan dan tindakan yang berpotensi memecah belah persatuan.
“Sangat mahal harganya jika Indonesia ini terpecah hanya gara-gara kontestasi politik lima tahunan. Padahal masih banyak yang harus dipikirkan bersama agar Indonesia kembali bersatu, berdaulat dan sejahtera,” tambahnya.
Selain itu, ia juga mengajak para tokoh agama, elite politik, pejabat publik, media massa, para netizen, dan warga untuk dapat menciptakan suasana yang sejuk dan damai demi kerukunan dan persatuan nasional.
“Elit politik berikan contoh yang baik kepada masyarakat. Jangan memperkeruh suasana, apalagi jadi provokator,” ucap Donny.
Donny kembali menekankan agar seluruh masyarakat Indonesia bersama-sama menciptakan rasa damai, berhenti memproduksi berita hoaks, keresahan, ujaran kebencian, dan permusuhan sesama anak bangsa.
“Mari ciptakan suasana tenang, ingat jangan terpengaruh dengan pesan berantai yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. Bersikaplah bijak dan wujudkan perdamaian dan menjaga kerukunan demi keharmonisan sesama warga negara. Yang terpenting adalah persatuan,” pungkasnya.
Dalam aksinya, massa juga membentangkan spanduk dan poster bertuliskan “Kami masyarakat ingin hidup tenang, Mari kita kawal NKRI damai NKRI damai, Mari bergandeng tangan membangun bangsa, 01 dan 02 segera lakukan rekonsiliasi nasional, Hentikan kerusuhan dan selamatkan umat dan bangsa serta Tangkap aktor intelektual kerusuhan di Bawaslu”.