JAKARTA – Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) mengapresiasi lolosnya empat anggota Polri di profile assessment sebagai bagian dari seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masa jabatan 2019-2023. Mereka dinyatakan lolos oleh Tim Panitia Seleksi Capim KPK bersama 20 orang lain.
Empat anggota Polri yang dimaksud itu adalah Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim) Irjen Antam Novambar 2. Mantan Kapolda Sumbar Brigjen (Pol) Bambang Sri Haryanto 3. Wakil Kapolda Kalimantan Barat Brigjen (Pol) Sri Handayani 4. Irjen Firli Bauri yang kini menjabat sebagai Kapolda Sumatera Selatan.
Sekjen Jari 98 Ferry Supriyadi mengaku dari keempat capim KPK dari unsur Polri, pihaknya menjagokan Jenderal dari pakar Reserse yakni Irjen Antam Novambar. Jenderal Bintang dua itu dinilai mumpuni untuk memimpin KPK apalagi Pati (perwira tinggi) yang punya pengalaman sangat matang, integritas tidak diragukan.
“Sebagai intitusi penegak hukum, KPK patuh pada aturan Undang-Undang. Pasal 39 UU KPK dengan tegas menyebutkan penyidik dan penyelidik KPK adalah yang berasal dari Polri dan penuntutnya berasal dari Kejaksaan. Jadi sudah pantas Irjen Antam lolos sebagai pengganti Agus Rahardjo,” tegas Ferry, hari ini.
“Kemampuan teruji sangat cocok jadi pimpinan KPK,” tambah Ferry lagi.
Lebih lanjut, Ferry mengatakan tidak perlu ada yang ditakutkan banyaknya Capim KPK yang didominasi dari unsur Polri dan Jaksa. Kata dia, sangat aneh jika ada pihak yang mempermasalahkan lolosnya 4 figur cakap yang dari Korps Bhayangkara tersebut. Padahal, kata Ferry, KPK jilid I dan II banyak juga diisi dari Polisi dan Jaksa dan malahan mampu menjalankan tugasnya dengan lebih baik ketimbang periode akhir-akhir ini.
“Semua unsur punya hak untuk memimpin Komisi Pemburu Koruptor, asal sosok tersebut memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Undang-Undang. Jadi, Jari 98 mendoakan agar Irjen Antam lolos sampai tahap akhir,” terang dia lagi.
Lebih jauh, Ferry memberikan kritikan kepada pihak yang tidak suka calon dari Polri lolos tes Capim KPK melalui pantun ‘Anjing Menggonggong Kafilah Berlalu’. Kata Ferry, dalam konteks ini, maka biarkan orang-orang itu mempergunjingkan capim KPK dari Polri, meskipun ada halangan atau rintangan menghadang tapi maju terus pantang mundur.
“Orang-orang seperti ini sengaja bikin gaduh, jangan cuma lempar isu tebar fitnah. Gombal orang-orang seperti ini, hanya mereka takut kepentingan kelompoknya terganggu jadi auto panik. Oknum KPK and the genk stop bermanufer lewat opini,” tukasnya.