JAKARTA – Pasca di tunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Agama yang baru Fachrul Razi langsung tancap gas bekerja untuk menjawab keraguan publik kepadanya.
Sesuai arahan Presiden Jokowi meminta Menteri Agama dapat meredam gerakan dan paham radikalisme di Indonesia, Fachrul Razi berkomitmen di usianya sekarang hanya untuk mengabdikan dirinya untuk kemajuan bangsa dan tanah airnya.
Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia (LAKSI) menyebut Fachrul Razi langsung menjalankan instruksi Presiden dengan melakukan berbagai langkah terobosan dan gebrakan yang sangat berani meskipun tidak populer di sebagian orang. Acap kali kebijakannya selalu menuai kritik dan kecurigaan banyak kalangan, tetapi ini di kerjakan oleh Fachrul Razi semata- mata untuk menjaga agama dan negara dari ancaman radikalisme.
“Komitmen Fachrul Razi terhadap NKRI sangat kuat sehingga beliau selalu bicara dengan lantang tentang ancaman paham radikalisme,” ungkap Koordinator LAKSI Azmi Hidzaqi, hari ini.
Menurutnya, keberanian Fachrul Razi dalam menjalankan kebijakan di Kementrian Agama patut di apresiasi dan di dukung penuh oleh masyarakat. Walaupun di nilai kurang populer dan menimbulkan pro kontra di kalangan masyarakat, tetapi semangat itu tidak pernah padam Menteri terus berjuang untuk meyakinkan publik agar bangsa ini sadar akan ancaman paham radikalisme.
“Apa yang dilakukan Menteri Agama ini merupakan agenda besar untuk menciptakan peradaban bangsa ini ke arah yang lebih baik dan membangun moralitas umat beragama. Selain itu juga di tuntut menjadikan kementrian agama sebagai pelayan dan pembinaan bagi pemeluk agama,” jelasnya.
Dikatakan dia, Fachrul Razi menjawab keraguan publik dengan bekerja keras yang kalau diamati sangat bertanggung jawab dengan arah dan program kerja kementrian agama yang telah di susun dengan jajarannya. Pihaknya yakin bahwa Fachrul Razi dapat menjalankan arah dan intruksi Presiden. Fachrul Razi saat ini dinilai banyak melakukan pembenahan dan penataan di Kementrian Agama, serta membuat terobosan baru dengan melakukan berbagai langkah kebijakan yang positif dan berdampak pada kesadaran publik dan harmonisasi hubungan agama dan negara.
“Penataan kebijakan ini haruslah di dukung juga oleh jajaran pejabat eselon 1 di Kemenag agar dapat terimplementasi dengan tepat sasaran,” kata dia.
Dilanjutkan Azmi, bahwa apa yang dilakukan mantan Wakil Panglima TNI itu sangat membantu pemerintahan Jokowi. Soal rekomendasi FPI yang sempat viral sebenarnya tidak ada yang salah dari Menteri Agama karena sudah sesuai dengan aturan dan prosedur yang harus di lakukan oleh Menteri Agama dalam memberikan masukan dan pembinaan kepada ormas Islam.
“Jadi tidak ada yang salah dari Menteri Agama karena mengenai perpanjangan izin ormas sebenarnya aadalah kewenangan Mendagri,” sebutnya.
Masih kata Azmi, pernyataan Guntur Romli politisi PSI di berbagai media yang menganggap Menteri Agama takut dengan FPI adalah sebuah kesalahan besar dan gagal paham. Karena Menteri Agama sebagai Kementrian yang mengurusi semua agama punya kewajiban melakukan pembinaan kepada ormas Islam.
Selain itu, tambah dia, Fachrul Razi terbiasa melakukan pendekatan dengan semua ormas agar dapat merangkul semua komponen bangsa.
“Ada pun masukan kami kepada Menteri Agama untuk meningkatkan kinerja di kemenag dan meningkatkan kepercayaan publik maka kami meminta supaya dapat mengganti pejabat eselon satu yang sudah terlalu lama menjabat. Pejabat eselon satu, para Dirjen kami menilai sudah tidak efektif lagi kerjanya (sudah 5 tahun mereka di posisi dirjen),” cetusnya.
Menurutnya, perlunya regenerasi karir pejabat baru untuk mengganti pejabat eselon satu. Hal ini penting mengingat perlunya penyegaran di birokrasi dan organisasi di Kemenag. Pihaknya berharap Menteri Agama dapat melakukan pembenahan eselon satu dengan mengangkat pejabat baru yang lebih muda agar adanya perubahan mendasar di birokrasi Kemenag.
“Kami yakin Menteri Agama terus bekerja keras, dan terus meningkatkan kualitas umat beragama semoga harapan bangsa ini dapat bapak jalankan dengan baik,” tandasnya.