JAKARTA – Bagi anak-anak, banjir yang datang tiba-tiba menghampiri rumah-rumah mereka, merendam barang-barang kesayangan dan pakaian mereka merupakan musibah yang bisa meninggalkan trauma, kesedihan dan ketakutan berlebihan.
Karena itu, Tim Relawan Tanggap Bencana BAZNAS (Bazis) DKI mengajak anak-anak di lokasi pengungsi GOR Makasar Jakarta Timur untuk berkumpul dan bernyanyi bersama sebagai bentuk psychosocial first aid atau terapi psikososial awal untuk mengembalikan keceriaan mereka.
Serentak kompak, bocah-bocah pengungsi banjir Jakarta di GOR Makasar Jakarta Timur itu mulai bertepuk tangan. Suara lantang dan ceria mereka seakan menandakan, hampir tidak ada lagi rasa takut dan trauma akibat banjir. Dalam hitungan ketiga, mereka lalu bernyanyi. Riang tanpa paksaan.
Kalau ada air sungai meluap, segera menepi.
Kalau ada air mulai menggenang, mulai mengemas barang pribadi.
Kalau ada air masuk rumah, segeralah mengungsi.
Kalau ada air makin meninggi, segera hungungi Baznas Bazis.
Demikian bait lagu yang dinyanyikan oleh anak-anak pengungsi banjir di GOR Makasar bersama dengan Relawan Tanggap Bencana BAZNAS BAZIS DKI JAKARTA Kamis sore 2 Januari 2020. Diikuti 100 anak, Psychosocial FirstAid ini bertujuan untuk menghibur anak-anak di pengungsian agar tidak jenuh dan kembali menemukan keceriaan.
Banjir menenggelamkan tempat mereka bermain, merusak mainan dan juga buku-buku sekolah. Meski mereka masih anak-anak, namun raut kesedihan diwajah mereka atas musibah banjir ini begitu ketara. Mereka harus tidur berdesakan di posko pengungsian dengan alas seadanya. Melawan dinginya lantai dan nyamuk yang tak terbilang menggigit tubuh mereka.
Menurut Hilal, salah satu koordinator Relawan Tanggap Bencana BAZNAS (Bazis) DKI Jakarta, Psychosocial FirstAid yang diadakannya ini adalah salah satu upaya untuk mengembalikan keceriaan mereka yang hilang terhanyut banjir di awal tahun.
“Dengan begitu, kita berharap mereka bisa melupakan trauma banjir kemarin dan kembali bersemangat menjalani hari-harinya dengan ceria sebagaimana anak-anak pada umumnya,” ujar Hilal.