JAKARTA – Terbentuknya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dibentuk mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin dan kawan-kawannya mendapatkan kritikan dari beberapa pihak.
Salah satunya Sekjen HMI MPO Laode Muhammad Farid yang ikut mengkritisi rencana deklarasi KAMI pada 18 Agustus 2020 di Tugu Proklamasi yang dihadiri ratusan massa saat pandemi Covid-19.
“Kegiatan ditengah pandemi dengan mengumpulkan massa tidak menghargai tim medis yang tengah berjuang menjadi garda terdepan,” ungkap Laode, dalam pesan rilisnya, hari ini.
Selain itu, lanjut Laode, kegiatan KAMI juga dituding tidak menghargai Anies Baswedan selaku Gubernur DKI atas himbauannya agar masyarakat tidak melakukan kegiatan kerumunan massa di tengah Pandemi Covid-19. Kata dia, deklarasi KAMI juga dinilai kental dengan sarat kepentingan politis. Kemunculan organisasi masyarakat dalam berbagai jenis, khususnya KAMI, diharapkan tidak menambah masalah baru bagi bangsa Indonesia.
“Ditengah krisis malah bikin manuver politik yang bisa menjadi masalah baru. Mestinya ikut bantu pemerintah menyelesaikan krisis ini,” tuturnya.
Laode pun berpesan kepada para penumpang gelap yang ketinggalan ‘kereta’ Pilpres 2019 untuk bersabar menanti perhelatan pesta demokrasi 2024 jika ingin berkuasa.
“Mantan pejabat kalau ingin berkuasa, bersabarlah sampai 2024. Pilpres baru satu tahun berjalan sudah tidak sabar ingin menjatuhkan pemerintah. Ini preseden buruk bagi perkembangan demokrasi,” pungkasnya.