Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Gerakan Pemuda Islam (GPI) periode 2020-2023, Diko Nugraha menanyakan realisasi bantuan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk memperbaiki sekretariat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PP GPII) dan Pelajar Islam Indonesia. Kunjungan Anies pada hari Kamis (15/10/2020) jam 8.30 wib cukup melegakan karena membawa angin segar untuk perbaikan sekretariat PP GPII yang rusak pasca masuknya tni dan polri yang melakukan penangkapan terhadap beberapa aktivis.
Sebelumnya pada hari Selasa (13/10/2020) sekitar pukul 20.00 WIB, bertempat di Gedung Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Tugu Tani Jakpus telah dilakukan penyisiran massa oleh gabungan TNI dan Polri. Hari itu juga disampaikan pernyataan sikap pengurus GPII atas tindakan represif dari TNI dan Polri yang mengamankan beberapa aktivis yang mengakibatkan beberapa fasilitas GPII rusak.
Diko Nugraha yang pernah ditahan karena kasus makar 313 ini meminta ada jalan yang baik antara Polri dan GPII. Dalam hal ini Diko akan bersinergi dengan Polri menjaga Kamtibmas karena beberapa kali telah terjalin dan terbina hubungan yang baik antara Diko dan Polri. Namun Diko tetap berharap agar Polri membantu perbaikan sekretariat dan meminta Gubernur DKI komitmen untuk membantu.
Diko yang merupakan ketua GPII berharap agar aksi-aksi yang terjadi ke depan tidak ada aksi anarkhisme. Semua hal bisa dilaksanakan dengan baik, sehingga jangan sampai ada provokator yang berupaya memanfaatkan moment. Menyuarakan aspirasi adalah hak setiap warga negara, seperti UU Omnibus Law Cipta Kerja yang banyak menimbulkan reaksi protes dari para aktivis termasuk GPII. Namun bukan berarti kebebasan berekspresi diwarnai dengan aksi anarkhisme yang jelas ditunggangi atau dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu.