Tanggal 28 Oktober 2020 diwarnai aksi unjuk rasa oleh buruh dan mahasiswa yang menuntut tolak UU Cipta Lapangan Kerja. Presma Universitas Trisakti yang dikenal sebagai motor pergerakan Aksi 24 September 2019 tidak ikut aksi kali ini.
Trisakti menilai aksi kali ini dilakukan tanpa perisapan yang matang sehingga tidak semassive aksi 24 September tahun lalu. Karena itu Trisakti memutuskan untuk tidak turun aksi karena tidak terkonsep secara matang.
Trisakti juga bersiap menghadapi pemilihan Ketua Presma baru pengganti Dino Andriasnyah yang jelas membutuhkan konsntrasi dari perangkat presma untuk mensukseskan momen tersebut.
Di sisi lain, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali menggelar unjuk rasa atau demo menolak UU Cipta Kerja di Jakarta pada hari Rabu (28/10). Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Remy Hastian mengatakan, aksi digelar pukul 13.00 WIB dengan gabungan mahasiswa dari luar Jakarta.
Dalam aksinya, BEM SI masih menuntut pemerintah pusat untuk mencabut UU Cipta Kerja yang telah disahkan DPR RI. “BEM SI akan menyuarakan narasi Sidang Rakyat terhadap permasalahan negeri ini yang belum dituntaskan oleh pemerintah,” ujar Remy.
