BANTEN – Ketua Yayasan Ashabul Maimanah Waringin Kurung Kabupaten Serang Banten KH. Hafidin, S.Ag memilih fokus terhadap berjalannya pembangunan Yayasan yang dia pimpin dan tetap melanjutkan dakwah islam yang menyejukkan dengan cara dan tuntunan Nabi Muhammad SAW.
“Saya saat ini sudah lebih memilih fokus terhadap pembangunan Yayasan Ashabul Maimanah saja dan melanjutkan dakwah-dakwah Islam mengikuti cara dan tuntunan Nabi Muhammad SAW,” ungkapnua dalam pengajian yang digelar di Yayasan Ashabul Maimanah, 30 Oktober 2020.
KH. Hafidin mengakui publik sempat kaget dengan adanya kelas bimbingan workshop untuk poligami yang sesuai dengan syariat Islam berdasarkan tuntunan Sunah Nabi Muhammad SAW itu.
Kendati demikian, ia berpendapat bahwa ilmu pengetahuan tentang Poligami perlu digalakkan dan dipahami masyarakat Indonesia yang mayoritas islam agar menghindari perbuatan zina.
“Saya membuka workhshop tentang Poligami karena menurut saya di Indonesia kan mayoritas Islam jadi daripada berbuat zina yang dosanya besar lebih baik berpoligami dengan dasar pemahaman dan persyaratan Poligami yang sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW,” lanjut Hafidin.
Masa lalu KH. Hafidin, sempat dikait-kaitkan dengan kasus radikalisme yang sempat menjadikannya sebagai tersangka. Namun, kini ia telah merubah pola pikir dakwahnya dengan cara yang tidak lagi ekstrem. Dia memilih jalur dakwah yang berbeda dengan tetap menjalankan syariat-syariat islam yang sifatnya terbuka dan tidak memaksa.
“Saat ini lebih memilih dakwah dengan cara terbuka saja yang penting syariat Islam tetap terlaksana sebagaimana mestinya, agar masyarakat pun lebih bisa mengenal siapa Hafidin sekarang bukan yang dahulu lagi,” pungkas Hafidin.