JAKARTA – Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) menilai Otsus Papua untuk Suku & Marga, bukan untuk segelintir orang. Tidak dipungkiri polemik otsus jelang berakhir terus menuai masalah.
Waketum Partai Prima Alif Kamal menilai polemik terkait otsus seakan tak pernah berakhir, maka kefrustasian masyarakat Papua & Papua Barat akan hadirnya Pemerintah di Papua & Papua Barat terus bermunculan.
“Hal ini muncul oleh karena tumpang tindihnya alasan antara Pemerintah Pusat & Pemerintah Daerah. Oleh Pemerintah Pusat dikatakan bahwa dana triliunan sudah diserahkan ke Papua & Papua Barat,” ungkap Alif, hari ini.
Akan tetapi oleh Pemerintah Daerah mereka mengatakan bahwa beberapa kewenangan mereka dibatasi oleh aturan UU yang justru membuat mereka seakan mandul untuk bisa mengelola daerah. Beberapa hal penting terkait pembangunan dibidang Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur, dll.
“Bahwa ada kemajuan dibeberapa tempat, akan tetapi kemajuan di Papua itu seolah tertutupi dengan persoalan yang mereka sebut pelanggaran HAM,” ujarnya.
Pada dasarnya Otsus adalah solusi untuk penyelesaian persoalan Papua dan Papua Barat yang bersifat multidimensi. Karena multidimensi, penanganannya juga harus melibatkan seluruh sektor sampai ditingkatan paling kecil yaitu suku dan marga.
“Akan tetapi dalam pelaksanaan Otsus seakan hanya jadi pajangan tanpa ada hasil positif bagi kelompok suku dan marga ditingkat paling kecil,” sebutnya.
Evaluasi otsus yang sekarang ini sedang dijalankan oleh pemerintah harusnya melibatkan masyarakat luas trutama yang ada dalam kelompok suku & marga. Pelibatannya bisa dilaksanakan lewat musyawarah suku & marga yang sudah menjadi budaya masyarakat Papua & Papua Barat. Dan inilah esensi dari Pancasila terutama sila ke 4.
“Bagi kami agar pelaksanaan otsus tidak mengulangi banyak persoalan sebelumnya, maka perubahan mendasar terutama dalam hal kebijakan politik adalah dengan membentuk Dewan Rakyat Papua yang berisikan semua kelompok : Tokoh Agama, Tokoh Adat, Kelompok Perempuan, Pemuda, dari seluruh suku & marga sampai ditingkat terkecil,” tukasnya.
