Jakarta – Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) siap pasang badan jika ada dunia Internasional melalui PBB akan menyeret Kapolri Tito Karnavian ke Pengadilan Internasional terkait upaya Kepolisian dalam pemberantasan terorisme di tanah air.
“Jari 98 akan siap pasang badan untuk Kapolri jika ada yang mempermasalahkannya ke dunia Internasional,” kata Ketua Presidium Jari 98 Willy Prakarsa, hari ini.
Lebih lanjut, Willy memastikan pihaknya bersama aktivis 98 lainnya akan memberikan dukungan penuh 100 persen untuk Tito. Sebab, dunia Internasional sendiri pun mengapresiasi pemberantasan terorisme di Indonesia bahkan sudah ada yang mengajak untuk kerjasama.
“Didalam negeri sendiri Indonesia semakin mandiri dibidang ekonomi dan berdikari di politik, terbukti pemberantasan terorisme di Indonesia dapat diminimalisir,” terang Willy.
Bahkan, kata Willy, Raja Arab Saudi Raja Salman pun kagum dengan upaya pemberantasan terorisme di Indonesia, dan pihaknya mengakui Korps Bhayangkara sukses menjalankan amanat UU Polri Nomor 2 Tahun 2002: sebagai Pemelihara Kamtibmas, pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat.
“Hanya orang galau dan panik saja jika peristiwa ini mau dibawa ke PBB, atau hanya cari panggung dan mau tenar dengan cara mendompleng nama besar Kapolri,” terang dia.
Willy mensinyalir ada upaya penggiringan opini kubu Ustadz Bachtiar Nasir cs (UBN) yang menginternasionalisasikan kasusnya. Padahal, kata Willy, ini adalah sebagai bukti bahwa UBN bagian dari jaringan Internasional yang memiliki agenda khusus di Indonesia.
“Selama ini ada dugaan gerakan-gerakan massa besar-besaran disetting untuk revolusi seperti Mesir, Turki dan Suriah. Sungguh miris jika melihat Indonesia jika di Suriahkan, kita beruntung Pak Tito bisa dengan cepat bertindak,” jelasnya.
Lebih jauh, Willy mengatakan dengan adanya kasus itu makin mengkonfirmasi ada setingan asing untuk membuat rusuh Indonesia. Dia pun meminta agar masyarakat semakin sadar bahwa gerakan massa ini adalah bukan aksi spontanitas melainkan sudah di setting asing.
“Sebagai warga Indonesia, kita tidak mau dijadikan ladang perang pertarungan ideologi. Entah Cina, Amerika atau Timur Tengah / Arab. Kekhawatiran akan terjadi di Indonesia sudah bukan menjadi wacana lagi tapi ancaman itu sudah ada didepan mata kita,” paparnya.
Willy memastikan tindakan Kapolri tidak salah karena Tito menemukan bukti awal, sehingga masyarakat semakin mengetahui ada agenda terselubung dibalik aksi hendak men Suriahkan Indonesia.
“Ada penyaluran dana dalam negeri yang dibawa keluar negeri dengan alasan tujuan kemanusiaan. Jika dilihat daya nalar orang Indonesia ya kalau awam, masih banyak daerah di Indonesia yang lebih membutuhkan daripada Timur Tengah. Kenapa tidak warga negara Indonesia dulu, ya kan. Gitu aja kok ruwet,” tandasnya.
Willy menambahkan bahwa Presiden Jokowi adalah sosok yang cerdas menunjuk Tito Karnavian sebagai Kapolri sangatlah tepat.