Jakarta – Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) mengaku kecewa dengan fenomena Event Organizer (EO) yang memonopoli dalam kegiatan-kegiatan maupun seminar dan acara Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Di OJK ternyata ada EO-EO yang monopoli untuk kegiatan-kegiatan seminar dan acara-acara OJK,” kata Ketua Presidium Kamerad Haris Pertama, Rabu (29/3).
Lebih lanjut, Haris mengaku bahwa setiap seminar-seminar atau acara OJK yang bernilai cukup fantastis ratusan Juta Rupiah ternyata jadi bahan bancakan para EO. Sedangkan acara seminar-seminar yang dilakukan oleh mahasiswa yang bekerjasama dengan OJK pun tak luput dijadikan bancakan oleh para EO.
“Kami menduga bahwa banyak kegiatan-kegiatan seminar di OJK yang fiktif bahkan hanya menjadi objek bagi-bagi rampokan yang dilakukan oleh para EO,” tutur dia.
Oleh karenanya, Haris meminta agar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad wajib melakukan pemeriksaan internal terhadap permasalahan ini sebelum mengakhiri masa jabatannya, sebab permasalahan ini nantinya akan bisa berefek pada dirinya sebagai Ketua dewan Komisioner OJK.
Apalagi, kata dia, saat ini Muliaman D Hadad menjadi sosok pejabat yang mempunyai kinerja paling baik. Bahkan karena kinerjanya yang cukup bagus tersebut, terendus kabar Muliaman D Hadad nantinya akan diminta oleh Presiden Jokowi untuk menduduki kursi sebagai Gubernur BI menggantikan agus Martowardojo.
“Untuk itulah kamerad menginginkan kepada Bapak Muliaman D Hadad agar segera membenahi permasalahan ini sebelum beliau meninggalkan OJK. Demi permasalahan ini KAMERAD juga akan melakukan aksi di Jumat Keramat ke KPK dan OJK,” tandasnya.