JAKARTA – Dalam setiap langkahnya selama 76 tahun merdeka, Indonesia tidak pernah lepas dari peran kaum Ulama dan Santri. Dan salah satu komponen masyarakat yang peran penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia adalah para ulama dan santri.
Ulama dan santri dinilai sangat penting dalam mempertahankan Republik Indonesia, khususnya saat masa Revolusi fisik (1945-1949), dimana mereka terjun langsung untuk berjihad mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Dan diperiode pertama, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) langsung meresponsnya dengan memberikan apresiasi kepada para santri dan ditetapkan sebagai hari Santri Nasional, Pengesahan UU Pesantren, Perpres, dan Dana Abadi Pesantren.
“Apresiasi adanya penetapan Hari Santri, pengesahan Undang-Undang Pesantren, Penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren (Dana Abadi Pesantren),” tegas Direktur Studi Pemikiran Pancasila Gus Syaiful Arif, 28 Oktober 2021.
Selain itu, lanjut Gus Syaiful Arif, terpilihnya Wakil Presiden dari kalangan pesantren adalah di antara hal yang menunjukkan perhatian besar pemerintah terhadap pesantren.
“Wapres KH Ma’ruf Amin sebagai pendamping Pak Jokowi menunjukkan perhatiannya terhadap kalangan santri dan ulama,” sebutnya.
Dan di dua tahun Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, Gus Syaiful Arif juga mengacungi jempol kerja keras pemerintah dalam melawan pandemi, upaya mempertahankan pertumbuhan ekonomi dari serangan badai resesi akibat pandemi. Serta perencanaan pembangunan infrastruktur yang digalakkan dengan cukup masif di era pemerintahan Jokowi-KH Ma’ruf Amin.
“Perjuangan ekstra pemerintahan Jokowi didukung gotong royong semua elemen masyarakat menangani covid-19 tak luput dari sorotan publik bahkan dunia Internasional pun mengapresiasi. Juga mempertahankan pertumbuhan ekonomi serta melanjutkan infrastruktur juga cukup baik,” pungkasnya.