Jakarta – Kehadiran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dinilai sangat bermanfaat dalam menjaga stabilitas industri jasa keuangan.
“Selama 5 tahun ini OJK sudah menjalankan fungsinya sebagai pengawas industri keuangan dan relatif dapat menjaga industri keuangan tetap stabil di tengah kondisi ekonomi global yang bergejolak,” ujar Ekonom PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Winang Budoyo dalam seminar nasional bertema “Evaluasi Lima Tahun Lembaga Keuangan dalam Pengawasan OJK” yang diselenggarakan oleh Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (KAMERAD) di Jakarta, Kamis (30/3).
Lebih lanjut, Winang mengatakan, tantangan OJK ke depan adalah bagaimana mendorong lebih banyak orang Indonesia yang melek (terlibat) dalam industri keuangan. Untuk itu OJK harus lebih mengintensifkan edukasi, komunikasi serta sosialisasi.
“OJK harus Lebih sering melakukan komunikasi langsung dengan seluruh stakeholders,” tegasnya.
Sementara itu, Advisor Bidang Hubungan Internasional dan Kelembagaan pada Grup Dukungan Dewan Komisioner OJK Triyono mengatakan, dalam lima tahun ini sudah banyak yang dilakukan OJK baik dari sisi regulasi, edukasi, sosialiasi dan pengawasan.
“Semuanya kami lakukan untuk mendukung sektor jasa keuangan berjalan lebih baik lagi dan bisa berkontribusi pada perekonomian Indonesia,” jelas Triyono.
Menurut Triyono, dari sisi edukasi dan sosialiasasi OJK telah melakukan upaya untuk meningkatkan literasi keuangan dengan mendorong perbankan ikut serta dalam.program Laku Pandai. Dengan upaya meningkatkan literasi keuangan ke berbagai daerah diharapkan makin banyak orang yang bertransaksi melalui bank.
“Minimal menabung dulu agar bisa disiplin. Setelah itu transaksi perbankan lainnya seperti kredit,” ucapnya.
Triyono menegaskan, upaya membuat masyarakat melek keuangan bukanlah hanya tanggung jawab OJK tetapi juga seluruh pihak termasuk mahasiswa. Untuk itu dia mengajak mahasiswa bersama-sama melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat minimal lingkungan keluarganya di daerah.
“Mahasiswa juga bisa berperan aktif dalam melakukan sosialisasi pentingnya melek keuangan,” katanya.
Sementara untuk menghindari masyarakat terjebak dalam penipuan investasi bodong, lanjut Triyono, OJK bersama lembaga terkait telah membentuk Satgas Waspada Investasi. Triyono meminta kepada masyarakat tidak mudah tergiur tawaran bunga tinggi yang tidak masuk akal.
Triyono menuturkan, satu hal yang perlu diketahui dan dipelajari mahasiswa adalah fintech atau financial technology. Dengan adanya fintech kini semua orang bisa bertransaksi perbankan hanya melalui smartphone.
“Jadi ke depan kemungkinan kantor bank sudah tidak banyak lagi dan kemungkinan hanya dilayani mesin,” tandasnya.