PAPUA – Momentum Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November, Mahasiswa Papua menggelar kegiatan diskusi virtual wawasan kebangsaan.
Konferensi Mahasiswa Papua yang digagas oleh Jelajah Muda tersebut dihadiri Mayjen, TNI, Sammy Ferrijana, S.Sos, M.Si (Kepala LP2M Universitas Pertahanan), Mamberop Yosephus Rumakiek (DPD RI Papua Barat) dan Kombes Pol DR. H. Kasmen, M.E (KASUBDIT 2 DIT, KAMNEG BAINTELKAM). Dan dipandu oleh moderator M. Ari Candra.
Koordinator Konferensi Mahasiswa Papua Moytuer Boimasa menuturkan webinar kali ini adalah untuk memberi motivasi pemuda-pemudi mahasiswa Papua Barat. Dan ia berpesan agar bisa memberi semangat wawasan kebangsaan, memberikan ilmu dan informasi nilai-nilai Pancasila dan kebangsaan agar bisa di terapkan.
“Laksanakan dan Implementasikan di kehidupan keseharian kita. Karena kita sebagai pemuda dan mahasiswa merupakan bagian terpenting masa depan bangsa,” ungkap Maytuer.
Mayjen TNI Sammy Ferrijana menyatakan wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri sendiri dan lingkungan dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan dengan mengutamakan kehidupan berbangsa.
“Jadi jati diri pemimpin, mengedepankan hati nurani dan ini mempengaruhi karakter. Karakter kita dipengaruhi unsur agama dan Pancasila, dan ini yang menumbuhkan rasa bela negara,” tegas Sammy.
Menurutnya, NKRI mempunyai cita-cita, tujuan dan kepentingan nasional yang harus diwujudkan namun harus menghadapi ancaman. Dan ancaman disini ada yang aktual dan potensial.
“Lalu bagaimana kita bisa bela negara? Semua warga negara wajib bela negara. Kita harus membela NKRI, UUD 1945, Pancasila yang di dalamnya ada unsur Bhineka Tunggal Ika, dan memiliki kemampuan dasar bela negara,” ujarnya.
Ia pun membeberkan implementasinya, diantaranya adalah Cinta tanah air yakni menjaga eksistensi tanah air dan kearifan lokal, berkontribusi dan menjaga nama baik NKRI. Berikutnya, kesadaran berbangsa dan bernegara yaitu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, menjalankan hak dan kewajiban, menyadari esensi Indonesia adalah kita, berpartisipasi aktif dan menghormati keberagaman.
“Juga setia kepada Pancasila : mewujudkan amanat bangsa, berjiwa merah putih, berkepribadian Pancasila dan menjalankan semangat Bhineka Tunggal Ika. Saling menjaga persatuan dan kesatuan, walau berbeda-beda tetapi tetap satu Indonesia,” bebernya.
Selanjutnya, rela berkorban demi bangsa dan negara dengan mengorbankan segalanya demi kemajuan bangsa, membela dari ancaman dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, saling tolong menolong. Selain itu, memiliki kemampuan awal bela negara yakni memiliki kecerdasan intelektual, spiritual dan emosional. Juga mampu menjalankan bela negara secara fisik. Aktif berprestasi.
“Pahami jati dirimu, bangun kesadaran bela negara, tampilkan dirimu sebagai Garuda Pancasila yang berkarakter dan mengaktualisasikan nilai Pancasila dalam berbangsa dan bernegara,” tambah Sammy.
Ditempat yang sama, Kombes Pol DR. H. Kasmen, M.E menjelaskan bahwa Pancasila tumbuh dari nilai religius, nilai kekeluargaan, nilai keselarasan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
“Kita lihat UUD 45 terdapat nilai-nilai Demokrasi, nilai kesamaan derajat, dan nilai ketaatan hukum. Nilai-nilai yang bersumber dari bhineka tunggal Ika nilai yang bisa dilihat adalah toleransi, keadilan dan gotong royong. Kalau kita lihat nilai yang bersumber dari kebangsaan republik Indonesia bersumber dari nilai kesatuan wilayah, persatuan bangsa, dan kemandirian,” jelas Kasmen.
Kata dia, kesatuan wilayah adalah cara pandang terhadap wilayah NKRI yang untuh tidak terpisahkan meskipun terdiri dari pulau-pulau. Nilai persatuan merupakan kesadaran bahwa bangsa Indonesia bangsa majemuk yang terdiri atas berbagai perbedaan dan diikat oleh tujuan sama.
“Lalu nilai kemandirian adalah bangsa yang merdeka dengan kekuatan sendiri dan kemerdekaan bukan dari hadiah dan tidak tergantung pada bangsa lain,” kata Kasmen lagi.
Ia juga mengingatkan bahwa pergaulan antar bangsa semakin kompleks dan saling berpengaruh maka pahami dan terapkan nilai Pancasila, dan diharapkan tokoh muda mahasiswa dan pemuda dari Papua membangun Papua.
“Kita punya kesempatan yang luas dan mahasiswa untuk lebih aktif dalam mendorong pembangunan, saat ini perhatian Papua sangat besar, dimana giat dalam menghubungkan jalan antar daerah dan memberikan peluang sangat besar terhadap ekonomi dan nikmat dari terhubungnya jalan dari daerah ke daerah, pembangunan transpapua dari Wamena ke Jayawijaya,” bebernya.
Dalam kesempatan yang sama, Mamberop Yosephus Rumakiek menuturkan Papua kedepan ditangan generasi muda, dan memiliki peluang masih besar. Oleh karenanya, kata dia, harus bangun dan setara dengan daerah lain, di Papua masih dalam mengurusi urusan lain terutama dalam keamanan, meskipun Papua diberi uang yang banyak, tapi masih belum terselesaikan.
“Kita menanamkan diri ini untuk anak cucu kita nanti di Papua. Sekarang ini tugas untuk mahasiswa sekarang, dengan belajar dan belajar dimana bisa memimpin papua nanti agar lebih baik,” sebutnya.
Masih kata dia, Presiden ini sudah memberi kesempatan putra dan putri Papua untuk dalam jajaran kabinet dan kesempatan itu harus terus ada. Kesempatan mahasiswa tidak dapat didapat semua orang, dimana di papua masih rendah pendidikan, dan pemuda Papua rela pergi merantau untuk Papua.
“Mari berjuang dan berusaha dan keberhasilan datang begitu kuat agar teman-teman dalam mengenyam pendidikan dan semua untuk Papua. Masa depan Papua berada ditangan teman-teman semua dan menjadi pemimpin kita semua,” pungkasnya.