JAKARTA – Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Anggara Wicitra Sastroamidjojo angkat bicara soal pernyataan Ketua Fraksi PAN Bambang Kusumanto yang menilai tuduhan pembayaran commitment fee untuk penyelenggaraan balap mobil listrikĀ Formula EĀ sebagai praktik ijon terlalu berlebihan.
Dengan pernyataan dari Fraksi PAN tersebut, Anggara menyarankan agar mempelajari kembali prosesnya dengan benar. Dan jangan terkesan berlebihan membela hal tersebut tanpa melupakan fakta yang ada.
“Hahaha saran saya PAN mempelajari lagi proses nya dengan benar, jangan sampai berlebihan membela sesuatu dan melupakan fakta-fakta yang ada,” tegas Anggara, Minggu (13/2/2022).
Menurutnya, pembayaran commitment fee 2019 menggunakan talangan bank DKI sebelum Perda APBD 2019 di sahkan itu adalah fakta. Anggara menyindir kepada politisi PAN bahwa sah-sah saja memberikan pembelaan tapi jangan kesampingkan kejujuran.
“Membangun narasi membela boleh, tapi harus jujur,” ucapnya.
Anggara menyayangkan jika yang membodohi publik itu yang jelas-jelas mempunyai potensi masalah, namun tidak berani jujur terbuka ke publik. Sebagai buktinya, Anggara juga membeberkan data paparan di Komisi soal fakta tersebut.
“Ini data paparan di Komisi, Wakil Ketua DPRD dari PAN Kordinator Komisi E, harusnya mereka tau ya,” sindirnya.
Bahkan, ia juga menegaskan ada data surat kuasa ke Dispora untuk pinjam ke Bank DKI untuk pengadaan Formula E, dan ditandatangani Gubernur DKI Anies Baswedan pada tanggal 21 Agustus 2019. Namun, baru dirapatkan di Paripurna Daerah soal APBD tanggal 22 Agustus 2019.
“Jadi di tanda tangani dulu, baru rapat besoknya,” pungkasnya.