Yogyakarta – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia menekankan Latar belakang dan perjalanan hidup dari GKR Mangkubumi seharusnya menjadi teladan dan sumber inspirasi yang patut ditiru bagi masyarakat Indonesia. Ia menegaskan jika Pendidikan nilai keluarga yang mengarusutamakan Pancasila menjadi kebiasaan dalam berperilaku hidup jujur, sederhana dan gotong royong harus menjadi tanggung jawab semua warga Indonesia. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri acara syukuran Ulang Tahun GKR Mangkubumi di Jogjakarta, Sabtu (26/2).
Kepala BPIP RI yang juga akrab disapa Prof. Yudian mendukung penulisan buku 50 tahun GKR Mangkubumi ini yang mana sosok GKR mangkubumi bisa mengembalikan Pancasila sebagai acuan perilaku modern dengan tetap menjaga warisan budaya bangsa dan leluhur. Selain itu Yudian Juga berharap GKR Mangkubumi tetap bisa menjaga tradisi yang menyentuh dalam sanubari bangsa menjadi modal ekonomi, sosial, budaya dan simbolik dalam menyatukan bangsa dalam Bhineka Tunggal Ika.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia Bapak Mahfud MD menjelaskan bahwa bangsa indonesia harus mampu mempertahankan nilai budaya adiluhung ini di tengah perkembangan zaman. Budaya Adiluhung yang dimaksud Mahfud yaitu budaya unggul yang penuh kehalusan budi, kesantunan, gotong royong, keindahan dan relijiusitas.
Bagi Mahfud budaya adiluhung adalah budaya yang mulia dan seiring dengan Pancasila.
“Hidup boleh modern tapi budaya harus tetap merakyat. Kedepannya kita harus tetap membawa pegangan budaya Adiluhung di masa depan seperti yang dicontohkan oleh GKR Mangkubumi agar menjadi gambaran dan bekal untuk menyaring pengaruh budaya asing yang negatif, sehingga kita perlu orang-orang kekinian yang tetap cinta pada budayanya” ujar beliau.
Hal ini juga diafirmasi oleh Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo. Benny menegaskan sosok GKR Mangkubumi sebagai Kartini masa sekarang bisa dijadikan teladan oleh semua golongan.
“Semoga diusia ke 50 tahun GKR Mangkubumi semua kiprahnya dalam menjaga dan melestarikan budaya dapat diikuti oleh masyarakat luas.Mari kita lakukan gerakan mengarusutamakan Pancasila menjadi gugus insting yang mempengaruhi cara berpikir, bertindak, bernalar dan berelasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,melalui praktek nyata dalam hal melestarikan budaya dan membantu sesama.” tutup beliau.
