Papua – Pemberitaan pada media sosial yang cenderung memihak dan jauh dari berimbang semakin marak dan terjadi di berbagai wilayah di Indonesia tidak terkecuali Papua yang diakui sebagai salah satu daerah rentan provokasi.
Beberapa kali peristiwa kerusuhan di Papua tidak lepas dari peran pemberitaan pada media khususnya media sosial.
Kondisi tersebut menimbulkan keprihatinan tersendiri di kalangan masyarakat, salah satunya disampaikan oleh Ketua Pemuda Adat
Wilayah Saireri II Nabire sekaligus Ketua Pemuda Mandala Trikora Ali Kabiay yang secara tegas menyatakan bahwa media yang ada di wilayah Papua harus bertanggung jawab dalam menjaga situasi di Papua.
“Media di Papua seharusnya menjadi wahana untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bukan sebaliknya melakukan provokasi atau bahkan menjadi corong bagi kelompok tertentu yang menginginkan Papua lepas dari Indonesia,” ungkapnya, 16 April 2022.
Media Jubi.co dan Suara Papua merupakan contoh media yang jelas berpihak dalam pemberitaan, isu yang diangkat oleh kedua media tersebut selalu mengarah pada upaya pembentukan opini negatif serta mendiskreditkan pemerintah Indonesia.
Oleh karenanya, pihaknya berharap kepada Viktor Mambor selaku Pimpinan Media Jubi.co agar tidak lagi memanfaatkan media sebagai sarana untuk memprovokasi masyarakat Papua.
Pihaknya juga berharap kepada masyarakat khususnya kelompok pemuda Papua untuk tidak lagi percaya apalagi terpengaruh dengan pemberitaan tidak jelas yang diangkat oleh media Jubi.co.
“Sebaliknya kita harus bersama-sama dalam upaya menjaga situasi damai di tanah Papua,” pungkasnya.
