Jakarta – Kelompok massa Himpunan Madani Indonesia (HMI) kembali turun kejalan menduduki Kejaksaan Agung RI, Jakarta Selatan, Selasa (24/5/2022).
Mereka mengingatkan kepada Kejagung agar tidak lengah mengusut tuntas dan bisa mengendus aktor intelektual yang berperan dugaan kasus korupsi pemberian fasilitas ekspor crude palm oil (CPO) dan turunannya atau mafia minyak goreng.
“Apa yang dilakukan Kejagung dengan menetapkan tersangka mantan anak buah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Lin Che Wei beberapa waktu lalu adalah upaya yang sangat luar biasa. Tapi Kejagung jangan lengah, aktor intelektual mafia minyak goreng masih gentayangan diluar,” tegas Koordinator Aksi Muhammad.
Menurutnya, dengan terbongkarnya mafia migas yang sudah menyeret lima tersangka beberapa waktu lalu menjadi bukti kegagalan Airlangga Hartarto dalam menjalankan tugas mengatasi persoalan kelangkaan dan menstabilkan harga minyak goreng.
Sehingga, kata dia, para mafia bisa bergerak bebas memperkaya diri dengan adanya fenomena tersebut.
“Hanya satu kata ‘Copot’ Airlangga Hartarto,” teriak orator.
Muhammad mengatakan ada aroma menyengat akan ada tersangka lain setelah Lin Che Wei (mantan anak buah Airlangga Hartarto) yang bisa bergerak bebas mengikuti rapat-rapat penting dan mengatur kebijakan.
“Apakah LCW karena dekat dengan Airlangga Hartarto ???,” tambahnya.
Selain di Kejagung, para pendemo juga menyambangi Mabes Polri dan Kemenko Perekonomian. Mereka menuntut isu yang belum juga diklarifikasi adalah adanya kabar terlarang (perselingkuhannya dengan Airlangga Hartarto) yang diungkap wanita bernama Rifa Handayani.
“Adanya laporan Rifa soal teror buntut dugaan perselingkuhan belum ditindaklanjuti dan juga belum diklarifikasi oleh AH,” sebutnya.
Tak hanya itu, kata mereka juga kejadian menggemparkan adanya kasus pengeroyokan Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama karena singgung relasi Airlangga-Rifa.
“Kami mendesak Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertanggung jawab atas kasus Rifa Handayani, pengeroyokan Ketua DPP KNPI,” pungkasnya.